Senin, 27 September 2010

manajemen proyek & manajemen resiko

- Manajemen proyek adalah cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek.

Hal pertama yang harus dianggap sebagai manajemen proyek adalah bahwa proyek ini diantarkan dengan batasan yang ada. Hal kedua adalah kemungkinan terbaik distribusi sumber daya. Manajemen proyek adalah seni mengontrol baik hal selama proyek, dari sejak dimulai sampai selesai.

Konsep Manajemen Proyek menyangkut teknik yang dipakai untuk menghitung biaya dan kebutuhan sumber daya serta membangun rencana proyek yang efektif.

SPEKTRUM MANAJEMEN
Manajemen proyek perangkat lunak yang efektif berfokus pada tiga P yaitu people (manusia), problem (masalah), dan process (proses). Urutannya tidak dapat berubah.

Ø Manusia
Faktor manusia sangat penting karena Software Engineering Institute telah mengembangkan sebuah model kematangan kemampuan manajemen manusia (PM-CMM) “untuk mempertinggi kesiapan organisasi perangkat lunak untuk mengerjakan aplikasi yang semakin kompleks dengan membantu menarik, menumbuhkan, memotivasi, menyebarkan, dan memelihara bakat yang dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan perkembangan perangkat lunak mereka”[CUR94].
Model kematangan manajemen manusia membatasi area praktik berikut kunci bagi masyarakat perangkat lunak : rekruitmen, seleksi, manajemen unjuk kerja, pelatihan, kompensasi, perkembangan karir, desain kerja dan organisasi, serta perkembangan tim/kultur. Organisasi yang mencapai tingkat kematangan yang tinggi didalam area manajemen manusia memiliki kemiripan yang lebih tinggi dari implementasi praktik rekayasa perangkat lunak yang efektif.
Dari wakil presiden teknik senior sampai pelaksana yang paling rendah dengan penuh kepastian mempertimbangkan faktor manusia. Para manajer berpendapat bahwa manusia merupakan hal yang utama tetapi tindakan mereka kadang-kadang tidak sesuai dengan perkataan mereka.

Ø Masalah
Pada awal proyek perangkat lunak diperlukan perkiraan kuantitatif dan rencana organisasi tetapi informasi yang solid tidak dapat diperoleh. Analisis yang mendetail tentang kebutuhan perangkat lunak akan memberikan informasi yang memadai untuk suatu perhitungan yang mungkin dapat memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Beberapa aspek penting antara lain ruang lingkup dan dekomposisi masalah.

Ø Proses
Inti masalah disini adalah bagaimana memilih model proses yang sesuai bagi perangkat lunak yang akan direkayasa oleh sebuah tim proyek.
Beberapa aspek dalam proses antara lain
- Menggabungkan Masalah dan Proses
Perencanaan proyek dimulai dengan menggabungkan masalah dan proses. Setiap fungsi akan direkayasa oleh tim perangkat lunak harus melampaui sejumlah aktivitas kerangka kerja yang sudah ditentukan.
Sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk membuat perangkat lunak :
§ Komunikasi pelanggan, untuk membangun komunikasi yang efektif diantara pengembang dan pelanggan.
§ Perencanaan, untuk menentukan sumber-sumber daya, ketepatan waktu, dan informasi proyek lain.
§ Analisa risiko, untuk memperkirakan risiko-risiko manajemen dan teknis.
§ Rekayasa, untuk membangun satu perwakilan aplikasi atau lebih.
§ Konstruksi dan rilis, untuk membangun, menguji, memasang, dan memberikan dukungan kepada pemakai(dokumentasi).
§ Evaluasi pelanggan, untuk memperoleh umpan balik pelanggan dan hasil evaluasi.

- Manajemen Resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan risk manajemen melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).

Dalam teknik resiko yang harus dihindari adalah kesalahan dalam perhitungan,teknis kerja,dan masih banyak lagi..


SUMBER :

www.wikipedia.com

http://rpl07.wordpress.com/2007/06/20/konsep-manajemen-proyek-oleh-rangga-5105-100-131/

Rabu, 26 Mei 2010

STILL


HIDE ME NOW
UNDER YOUR WINGS
COVER ME
WITHIN YOUR MIGHTY HAND

WHEN THE OCEANS RISE AND THUNDERS ROAR
I WILL SOAR WITH YOU ABOVE THE STORM
FATHER YOU ARE KING OVER THE FLOOD
I WILL BE STILL AND KNOW YOU ARE GOD

FIND REST MY SOUL
IN CHRIST ALONE
KNOW HIS POWER
IN QUIETNESS AND TRUST


-Reuben Morgan-

Selasa, 25 Mei 2010

makna CiNTa...

Saat kecil ku pernah bertanya
Tentang arti cinta pada bunda
Bunda pun menjawab
Cinta adalah kasih sayang induk dan anaknya

Saat ku mulai beranjak dewasa
Pada sahabat ku pun bertanya
Dia pun menjawab
Cinta adalah kasih sayang dua insan manusia

Adakah yang mampu menjawab
Makna cinta yang slalu kutanyakan
Mereka yang terjerat rasa cinta
Matanya pendarkan cahaya suka dan duka

Ku trus mencoba tuk bertanya
Walau kini ku terjerat cinta
Mungkin tak terjawab dengan kata
Mungkin cinta hanya tuk dirasa

Adakah yang mampu menjawab
Makna cinta yang slalu kutanyakan
Mereka yang terjerat rasa cinta
Matanya pendarkan cahaya suka dan duka

Suka duka akan mewarnai cinta
Yang menyatukan dua insan berbeda
Mungkin takkan kutemukan makna cinta
Sebelum kumenjalaninya

Adakah yang mampu menjawab
Makna cinta yang slalu kutanyakan
Mereka yang terjerat rasa cinta
Matanya pendarkan cahaya suka dan duka

-BRAM-

cinta...apa itu cinta???

kasih....apa itu kasih???

sayang.....apa itu sayang???

sering mereka mengucapkan cinta tanpa tahu makna dan arti dari mencintai...
banyak yang mengucapkan kasih tapi tak pernah bisa mengasihi sesamanya manusia...
tak jarang terlontar kata sayang dari mulut mereka....tapi apakah mereka benar benar memahami apa yang mereka ucapkan???

sesempit itukah makna dari itu semua??apa hanya sekedar kata tanpa ada makna??apakah hanya orang tertentu yang dapat merasakannya??apakah orang yang tidak kita kenal tak berhak merasakannya??

lalu,,,berartikah tu smua.......

conditional sentence

Conditional sentence adalah Kalimat Pengandaian. Kemarin kita udah belajar tentang Conditional Sentence type 1. Masih inget ya kapan kita menggunakan Conditional sentence type 1 ini? Yap, Conditional sentence type 1 ini kita gunakan jika kalimat pengandaian kita masih bisa terlaksana.


Misalnya
Jika besuk tidak hujan, kita akan pergi ke kebun binatang.

(If it doesn't rain tomorrow, we will go to the zoo)

Nah, dalam contoh diatas kalimat pengandaian tersebut masih ada kesempatan untuk terjadi, jadi kita gunakan Conditional Sentence type 1. Nah, sekarang, untuk apakah kita gunakan Conditional Sentence type 2? Ok, mari kita pelajari.

Conditional sentence type 2 kita gunakan jika pengandaian kita tidak mungkin terjadi / berlawanan dengan kenyataan pada masa sekarang atau masa depan. Ok, coba kita lihat contoh berikut :

Jika aku adalah kamu, akau akan pergi ke pesta itu.

(If I were you, I would go to the party.)

Mengapa dalam contoh diatas kita memakai Conditional type ke 2? Yap, betul. Karena kalimat pengandaian kita tidak mungkin terjadi. Kita tidak mungkin menjadi orang lain seperti yang diandaiakan diatas, karena itulah kita menggunakan onditional sentence type 2. Jadi misalnya kita mendengar ada orang mengucapkan kalimat seperti ini :

If I worked in that big company, I would have a lot of money.

Kalimat diatas menggunakan CONDITIONAL SENTENCE TYPE 2. Sehingga kita tahu bahwa orang itu hanya berandai andai namun pada kenyataanya orang tersebut tidak bekerja di perusahaan besar tersebut. Struktur / pola Conditional Sentence type 2 ini :

IF CLAUSE ( IF+ SIMPLE PAST), RESULT CLAUSE (S+WOULD +V1)

If I worked here, I would work very hard.

Dalam bentuk diatas, IF CLAUSE ada di awal kalimat. Untuk kondisi seperti itu, kita memberikan KOMA setelah IF CLAUSE. Selain struktur diatas, Result Clause juga bisa berada di depan. Jika RESULT CLAUSE ada di depan, kita tidak menambahkan KOMA di belakang RESULT CLAUSE. Lihat contoh berikut

RESULT CLAUSE (S+WOULD + V1) IF CLAUSE (IF + SIMPLE PAST)

I would work very hard if I worked here.

Jumat, 21 Mei 2010

active passive..

Kalimat aktif (active voice) adalah kalimat dimana subject-nya melakukan pekerjaan, sebaliknya, kalimat pasif (passive voice) adalah kalimat dimana subject-nya dikenai pekerjaan oleh object kalimat. Active voice lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan passive voice. Namun demikian, sering kita temukan passive voice di surat-surat kabar, artikel-artikel di majalah-majalah dan tulisan-tulisan ilmiah. Passive voice digunakan karena object dari active voice merupakan informasi yang lebih penting dibandingkan dengan subject-nya.

Contoh :

  • Active : We fertilize the soil every 6 months
  • Passive: The soil is fertilized by us every 6 months

Dari contoh ini dapat kita lihat bahwa:

  1. Object dari active voice (the soil) menjadi subject dari passive voice
  2. Subject dari active voice (we) menjadi object dari passive voice. Perhatikan pula bahwa terjadi perubahan dari subject pronoun ‘we’ menjadi object pronoun ‘us’.
  3. Verb1 (fertilize) pada active voice menjadi verb3 (fertilized) pada passive voice.
  4. Ditambahkannya be ‘is’ di depan verb3. Be yang digunakan adalah tergantung pada subject passive voice dan tenses yang digunakan. (Perhatikan pola-pola passive voice di bawah).
  5. Ditambahkannya kata ‘by’ di belakang verb3. Namun, jika object dari passive voice dianggap tidak penting atau tidak diketahui, maka object biasanya tidak dikemukakan dan begitu pula kata ‘by’.
  6. Khusus untuk kalimat-kalimat progressive (present, past, past perfect, future, past future, dan past future perfect continuous, perlu menambahkan ‘being’ di depan verb3). Kalau tidak ditambahkan “being”, tensisnya akan berubah, bukan progressive/continuous lagi. Perhatikan contoh-contoh pada poin h – o di bawah.

Berdasarkan keenam poin di atas maka passive voice mengikuti pola sebagai berikut:

Subject + be + Verb3 + by + Object + modifier

Pola active dan passive voice pada tiap tensis

a. Jika active voice dalam simple present tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah is, am atau are.

Contoh:

  • Active : He meets them everyday.
  • Passive : They are met by him everyday.
  • Active : She waters this plant every two days.
  • Passive : This plant is watered by her every two days.

b. Jika active voice dalam simple past tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah was atau were

Contoh:

  • Active : He met them yesterday
  • Passive : They were met by him yesterday
  • Active : She watered this plant this morning
  • Passive : This plant was watered by her this morning

c. Jika active voice dalam present perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary has atau have, sehingga menjadi ‘has been’ atau ‘have been’

Contoh:

  • Active : He has met them
  • Passive : They have been met by him
  • Active : She has watered this plant for 5 minutes.
  • Passive : This plant has been watered by her for 5 minutes.

d. Jika active voice dalam past perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary had, sehingga menjadi had been

Contoh:

  • Active : He had met them before I came.
  • Passive : They had been met by him before I came.
  • Active : She had watered this plant for 5 minutes when I got here
  • Passive : This plant had been watered by her for 5 minutes when I got here

e. Jika active voice dalam simple future tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah be

Contoh:

  • Active : He will meet them tomorrow.
  • Passive : They will be met by him tomorrow.
  • Active : She will water this plant this afternoon.
  • Passive : This plant will be watered by her this afternoon.
  • Active : The farmers are going to harvest the crops next week
  • Passive : The crops are going to be harvested by the farmers next week.

f. Jika active voice dalam future perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary will have, sehingga menjadi ‘will have been’

Contoh:

  • Active : He will have met them before I get there tomorrow.
  • Passive : They will have been met by him before I get there tomorrow.
  • Active : She will have watered this plant before I get here this afternoon.
  • Passive : This plant will have been watered by her before I get here this afternoon.

g. Jika active voice dalam past future perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary would have, sehingga menjadi ‘would have been’.

Contoh:

  • Active : He would have met them.
  • Passive : They would have been met by him.
  • Active : She would have watered this plant.
  • Passive : This plant would have been watered by her.

h. Jika active voice dalam present continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (is, am atau are) + being.

Contoh:

  • Active : He is meeting them now.
  • Passive : They are being met by him now.
  • Active : She is watering this plant now.
  • Passive : This plant is being watered by her now.

i. Jika active voice dalam past continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (was atau were) + being.

Contoh:

  • Active : He was meeting them.
  • Passive : They were being met by him.
  • Active : She was watering this plant.
  • Passive : This plant was being watered by her.

j. Jika active voice dalam perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (has/have) been + being.

Contoh:

  • Active : He has been meeting them.
  • Passive : They have been being met by him.
  • Active : She has been watering this plant.
  • Passive : This plant has been being watered by her.

k. Jika active voice dalam past perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah had been + being.

Contoh:

  • Active : He had been meeting them.
  • Passive : They had been being met by him.
  • Active : She had been watering this plant.
  • Passive : This plant had been being watered by her.

l. Jika active voice dalam future continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah will be + being.

Contoh:

  • Active : He will be meeting them.
  • Passive : They will be being met by him.
  • Active : She will be watering this plant.
  • Passive : This plant will be being watered by her.

m. Jika active voice dalam past future continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah would be + being.

Contoh:

  • Active : He would be meeting them.
  • Passive : They would be being met by him.
  • Active : She would be watering this plant.
  • Passive : This plant would be being watered by her.

n. Jika active voice dalam future perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah will have been + being.

Contoh:

  • Active : He will have been meeting them.
  • Passive : They will have been being met by him.
  • Active : She will have been watering this plant.
  • Passive : This plant will have been being watered by her.

o. Jika active voice dalam past future perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah would have been + being.

Contoh:

  • Active : He would be meeting them.
  • Passive : They would be being met by him.
  • Active : She would be watering this plant.
  • Passive : This plant would be being watered by her.

Contoh-contoh yang lain:

  1. Koko’s nose is bleeding. He was punched by his friend right on his nose. (Hidung Koko sedang berdarah. Dia dipukul oleh temannya tepat di hidungnya).
  2. The Indonesian football team was beaten by the Saudi Arabian team. (Team sepakbola Indonesia dikalahkan oleh team arab Saudi).
  3. These plants were watered by my sister a few minutes ago. (Tanaman-tanaman ini disirami oleh adikku beberapa menit yang lalu).
  4. There is no meal left. All has been devoured by Yeyes. (Tidak ada makan yang tersisa. Semuanya telah dilahap habis oleh Yeyes).
  5. English is studied by all high school students. (Bahasa Inggris dipelajari oleh semua murid sekolah menengah lanjutan (SMP dan SMA).
sumber : http://swarabhaskara.com/miscellaneous/active-and-passive-voice/

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More